Sabtu, 05 November 2011

Konsumsi Obat dengan Teh, Amankah?

Hello!!
Sorry just posting something here just now ><
I`m in preparing middle test, so kind of a bit busy for 2 weeks...
And, here, I bring something~~
Our Principal Communication task, about Health Promotion ^^
Check this !

________________________________________________________________________________

Interaksi Obat dengan Teh
Konsumsi Obat dengan Teh, Amankah?











            Sakit adalah hal yang paling tidak disukai oleh semua orang, baik orang tua, dewasa, maupun anak-anak. Salah satu cara untuk mengatasi gejala penyakit adalah istirahat dan minum obat sesuai aturan pakai yang dianjurkan dokter atau apoteker.



            Obat yang diresepkan dokter pada umumnya tidak enak rasanya saat diminum, malah rasanya cenderung pahit. Oleh karena itu, pasien sering mengkonsumsi obat bersama makanan atau minuman yang mempunyai rasa manis untuk menutupi rasa pahit. Apalagi bila pasiennya adalah anak-anak yang biasanya meminum obat dalam bentuk puyer. Orang tua haruslah pandai mensiasati agar anak mau mengkonsumsi obat yang rasanya tidak enak tersebut, biasanya dengan mencampurkan obat dengan makanan atau minuman kesukaan anak mereka.
            Salah satu alternatif meminum obat untuk mengurangi rasa tidak enak obat adalah minumnya dengan teh manis. 



            Teh mengandung senyawa tanin dan kafein. Senyawa tanin dapat mengikat berbagai senyawa aktif obat sehingga sukar diabsorbsi atau diserap dari saluran pencernaan. Selain mengganggu absorbsi obat tanin dapat mengganggu distribusi obat ke jaringan atau site of action. Tanin memiliki gugus fenol yang dapat berikatan dengan protein, sehingga jumlah protein bebas dalam tubuh berkurang. Hal ini akan mengakibatkan obat bebas yang berada di sistem sirkulasi tubuh tidak dapat berikatan dengan protein akibatnya jumlah obat dalam bentuk bebas akan meningkat. Peningkatan ini dapat berefek toksik karena obat dapat langsung menuju membran sel dan menimbulkan efek berlebih dalam tubuh.

Beberapa interaksi kafein dengan obat : 
  • Menurunkan metabolisme kafein. Beberapa obat memiliki sifat menurunkan metabolisme dari kafein. Sehingga kafein yang seharusnya dimetabolisme malah tertahan dalam tubuh. Tertahannya kafein dalam tubuh menyebabkan kadar kafein dalam darah meningkat dan dapat meningkatkan efek dari kafein seperti jitteriness, sakit kepala, denyut jantung meningkat, dan efek samping lainnya. (antibiotik kuinolon, simetidine, disulfiram, estrogen, dan fluvoxamin)

  • Menurunkan metabolisme obat. Dari sekian dosis obat yang diminum, ada sebagian obat yang dimetabolisme agar tidak terakumulasi dalam tubuh. Jika obat terakumulasi dalam tubuh, apalagi dalam jumlah besar dapat membahayakan tubuh (bisa kelebihan kadar obat dalam tubuh yang menyebabkan efek toksik). Untuk itulah adanya metabolisme. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan kafein yang menyebabkan penurunan metabolisme obat sehingga kadar obat dalam tubuh meningkat yang dapat meningkatkan efek dan efek samping. (clozapine, lithium, riluzole, dan teofilin).

  • Meningkatkan efek obat : Kafein memiliki beberapa sifat, diantaranya efek stimulansia dan antikoagulan. Penggunaan obat dengan efek yang sama dapat menimbulkan efek yang berlebihan.
1. Stimulansia. Minum teh hitam bersama dengan obat stimulan dapat menyebabkan masalah serius termasuk peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi. (efedrine, beberapa obat depresi, fenil propanolamin, efineprin, pseudoefedrine, dan dietilpropion)
2.  Anti koagulan dan anti platelet. Teh hitam bisa memperlambat pembekuan darah. Mengambil teh hitam bersama dengan obat yang juga memperlambat pembekuan dapat meningkatkan kemungkinan memar dan pendarahan.
(aspirin, diklofenak, ibuprofen, naproxen, heparin, walfarin, dan daltefarin)

  • Mengurangi efek obat
Contohnya efek phentobarbital dihambat oleh kafein. Phentobarbital merupakan salah satu obat yang efeknya menenangkan, sedangkan kafein kerjanya stimulansia (berlawanan), untuk itu penggunaan secara bersamaan dari kedua senyawa itu sebaiknya dihindari untuk memaksimalkan kerja obat.

  • Meningkatkan rangsangan jantung
Beberapa obat asma dan kafein sama-sama merangsang jantung, jika digunakan bersamaan dapat meningkatkan rangsangan berlebih pada jantung..
(albuterol, metaproferenol, terbutaline, & isoproferenol).



            Walaupun mengalami interaksi, namun pasien yang mengkonsumsi jenis obat yang disebutkan di atas masih dapat mengkonsumsi teh, tapi waktu dari kosumsi tehnya harus diperhatikan. Paling tidak, 2 jam setelah/sebelum minum obat. Hal ini dilakukan agar obat tidak berinteraksi dengan zat-zat yang terkandung dalam teh serta memberikan kesempatan pada obat untuk menjalankan aksinya/mengalami metabolisme terlebih dahulu sehingga kerja obat maksimal.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan???

  • Obat sebagian besar berinteraksi dengan senyawa dalam teh.
  • Konsumsi obat sebaiknya dengan air putih. 
  • Konsumsi teh dapat dilakukan ± 2 jam sebelum/sesudah mengkonsumsi obat.
  • Perhatikan betul perhatian dan peringatan dari obat yang dikonsumsi agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
  • Konsultasikan pada dokter dan apoteker mengenai obat yang dikonsumsi.
 _________________________________________________________________________________

It`s the first time I did the making pamflet with Ms. Publisher! ^0^
Thank god, I`m done it well XDD



2 komentar:

  1. Mu tanya, apakah obat asthma baik yang diminum maupun inhaler yg di hirup langsung k paru2 mengandung kafein? soalnya saya alergi kafein. thanks.

    BalasHapus
  2. Mu tanya, apakah obat asthma baik yang diminum maupun inhaler yg di hirup langsung k paru2 mengandung kafein? soalnya saya alergi kafein. thanks.

    BalasHapus