Kamis, 20 Oktober 2011

Konsep Promosi Kesehatan

Haloo~~ selamat datang di Bahasa Indonesia dan Komunikasi Dasar II di Fakultas Farmasi.
[Hi! welcome in Indonesian language and Principle Communication II in Pharmacy department.]


Jangan berharap akan belajar tentang EYD dan yang lalala~~ lainnya itu, sekarang kita akan membahas tentang public speaking, berhubung Pharmacist harus menguasai ini untuk melaksanakan pharmaceutical care.
[Don`t ever hope EYD class! Because now we will learn about public speaking, since it`s very important in pharmaceutical care.]


Lalala~ tanpa basa-basi mari kita menikmati hasil kuliah tadi sore =,=
[Lalala~ no more talk, lets enjoy the result in our class this evening =,= ^^]

Lets check!
___________________________________________________________________________________

KONSEP PROMOSI KESEHATAN
[PROMKES]

ALASAN
Mengapa dalam rangka promosi kesehatan diperlukan sebuah konsep?
Ada beberapa alasan, di antaranya adalah untuk mempermudah menetapkan strategi dan cara promosi, agar promosi kesehatan yang dilakukan tepat sasaran dengan tujuan akhir promosi kesehatan yang dilakukan berhasil. Dengan adanya konsep, diharapkan promosi kesehatan yang dilakukan memiliki rencana dan strategi yang matang, agar pada saat pelaksaannya dapat terlaksana dengan lancar dan berhasil.
Mengapa dilakukan promosi kesehatan?
Faktor perilaku atau bisa diasumsikan sebagai pola hidup, merupakan faktor kedua yang menentukan keberhasilan pengobatan setelah kepatuhan pasien minum obat. Sehingga pola hidup sangat perlu untuk diberikan arahan untuk menjadi pola hidup yang lebih baik untuk mendukung keberhasilan pengobatan dan dicapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Salah satu bentuk pengarahannya adalah dengan promosi kesehatan, yaitu mempromosikan dalam rangka memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan, di segala aspek yang mendukung perbaikan derajat kesehatan.


UPAYA INTERVENSI PERILAKU
Upaya ini dilakukan dalam rangka untuk menyisipkan bekal kepada masyarakat tentang perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, dalam hal ini bekal tentang perilaku yang baik bagi kesehatan.
Upaya yang dilakukan dapat dengan dua cara :
·         Tekanan : dapat berupa peraturan, tekanan, dan sangsi. Intervensi dengan cara ini biasanya relative cepat karena sifatnya yang bersifat memaksa.
·         Edukasi : dapat berupa pemberian informasi dengan cara himbauan. Intervensi dengan cara ini relative lambat memberikan respon karena sangat tergantung dari kesadaran tiap individu yang diberi intervensi.

DIMENSI INTERVENSI PERILAKU
1)      Perubahan Perilaku
Perubahan yang diharapkan adalah perubahan perilaku dari yang tidak kondusif menjadi kondusif. Misalnya mengajak anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan. Jika sebelumnya anak-anak banyak yang tidak mencuci tangan sebelum makan (tidak kondusif), setelah diajak lalu mereka mencuci tangan (kondusif), maka hal tersebut sudah merupakan perubahan perilaku yang baik.
2)      Pembinaan Perilaku
Pembinaan ini penting untuk mempertahankan perilaku sehat yang sebelumnya sudah dilakukan. Misalnya seperti contoh di atas, jika anak-anak sudah menunjukkan perilaku sehat dengan cara mencuci tangan sebelum makan, maka sekarang yang dilakukan adalah melakukan pembinaan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar (tidak hanya sekedar cuci tangan) agar perilaku sehat yang sebelumnya sudah dilakukan menjadi maksimal.
3)      Pengembangan Perilaku
Pengembangan ini dilakukan dalam rangka untuk membiasakan perilaku sehat pada masyarakat yang sebelumnya sudah mendapatkan pembinaan perilaku sehat yang baik. Agar perilaku sehat dapat dilaksanakan secara kontinyu, sehingga derajat sehat dapat dipertahankan dalam waktu lama. Dalam pelaksanaan perilaku sehat juga dilakukan pengembangan lain untuk mendukung dan meningkatkan usaha yang sudah dilakukan sebelumnya. Contohnya, setelah anak-anak telah terbiasa untuk mencuci tangan yang baik dan benar sebelum makan, maka dipromosikan tentang merawat kesehatan tangan, antara lain ajakan untuk memotong kuku secara teratur agar kuku tidak panjang yang dapat menjadi sarang kuman.


TUJUAN
Ada 4 tujuan dari promosi kesehatan, yaitu :
1.       Mengurangi perilaku negative
2.       Mencegah meningkatnya perilaku negative
3.       Meningkatkan perilaku positif
4.       Mencegah menurunnya perilaku positif
Contohnya adalah promosi berhenti merokok dalam rangka mengurangi perilaku negative, juga menghindari rokok dalam rangka mencegah meningkatnya perilaku negative. Untuk meningkatkan perilaku positif dapat dengan cara berolahraga dan membiasakan diri olahraga teratur untuk mencegah menurunnya perilaku positif.


KONSEP PROMOSI KESEHATAN
Promosi kesehatan merupakan program yang dirancang untuk menciptakan perubahan perilaku seseorang terhadap diri sendiri, organisasi, dan lingkungan.
Konsepnya terdiri dari misi, strategi promosi, dan sasaran.
1.       Misi
Merupakan langkah/cara kerja untuk mewujudkan visi/tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun misi dapat dilakukan dengan 3 cara :
·         Advokad
Promosi kesehatan ditujukan untuk para pembuat keputusan dalam suatu lingkungan masyarakat dengan harapan para pembuat keputusan dapat mengeluarkan peraturan yang baik terkait dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang bersangkutan.
·         Menjembatani kemitraan dengan berbagai program dan sector yang sudah ada sebelumnya di lingkungan masyarakat yang menjadi target promosi.
Hal ini dalam rangka mencoba untuk menjalin kerjasama dan kolaborasi untuk melakukan promosi kesehatan yang lebih baik.
·         Memampukan masyarakat
Maksudnya adalah melakukan edukasi masyarakat agar mampu mengatur dan mengontrol diri sendiri dalam pengobatan.
2.       Strategi Promosi Kesehatan
·         Advokasi
Promosi kesehatan dilakukan pada para pembuat keputusan di suatu lingkungan sasaran. Misalnya promosi kesehatan pada ketua RT di sebuah desa, agar ketua RT dapat membuat peraturan terkait dengan kesehatan yang dapat dipatuhi warganya untuk derajat hidup yang lebih baik.
·         Dukungan sosial
Promosi  dilakukan pada tokoh masyarakat yang berpengaruh di lingkungan sasaran, dengan harapan masyarakat akan mengikuti tokoh tersebut dalam peningkatan derajat kesehatan.
·         Pemberdayaan Masyarakatnya
Promosi langsung dilakukan pada masyarakat yang menjadi sasaran.
3.       Sasaran
Dilihat dari cara-cara melakukan promosi, maka sasaran dibagi menjadi 3, yaitu :
·         Primer
Yaitu sasaran sesuai misi pemberdayaan, dalam hal ini yang dimaksud adalah masyarakat itu sendiri.
·         Sekunder
Yaitu sasaran yang dapat menjadi reorientasi pelayanan kesehatan. Misalnya seperti contoh di atas, yaitu tokoh masyarakat. Promosi dilakukan pada sasaran sekunder dengan harapan masyarakat (sasaran utama) dapat mengikuti sasaran sekunder dalam upaya peningkatan kesehatan.
·         Tersier
Merupakan sasaran di jalur advokasi, yaitu pengelola kebijakan.



Ngomong-ngomong, itu sebagian kata-katanya saya susun sendiri, jadi mungkin agak membingungkan, ><
tapi semoga tetap membantu. Good luck! ^0^)9
[By the way, some of those explanation words I made by myself, so maybe being a little bit confusing, sorry >< but I hope it`s still help. Good luck! ^0^)9]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar