Senin, 24 Oktober 2011

Selesma dan Influenza

Mari masuk ke materi Swamedikasi & P3K lagi~~
Kali ini materi dari Pak Hendi, tentang penyakit yang sangat familiar di masyarakat, yaitu selesma dan Influenza (flu).
Banyak yang menyamakan penyakit ini, tetap ternyata berbeda. Dari mana bedanya?
Mari kita lihat dengan penjelasan di bawah ini :
Ini materi yang saya dapat dari perkuliahan di kampus dan sebagian dapat dari referensi lain. Untuk yang dari referensi lain, saya cantumkan sumbernya ya~~
Silakan menyimak!

Okay, lets learn about Self Medication and First Aid!
It`s time to share you about common disease, cold and influenza! Class was taught by Mr. Hendi.
Some people think that 2 kind of these diseases are same. But actually it s not right.
Now lets check the difference!
Note : I also put some info from many source, and I`ll take the credits :D
___________________________________________________________________________________


SELESMA DAN INFLUENZA
DEFINISI
Selesma adalah iritasi/peradangan dari selaput lender hidung yang disebabkan oleh virus. Virus yang menyerang adalah jenis virus selesma (cold virus atau rhinovirus).
Influenza (juga disebut flu) adalah infeksi saluran pernapasan oleh virus. Influenza disebabkan oleh virus Haemophylus influenzae yang memiliki berbagai type, yaitu type A, B, dan C


Dilihat dari definisinya sudah jelas bahwa selesma dan flu itu berbeda, karena jenis virus yang menyerangnya berbeda.
Namun ada juga istiah yang cukup sering kita dengar di masyarakat, yaitu rhinitis alergi.
Rhinitis alergi adalah selesma yang disebabkan oleh alergi.

GEJALA
Di bawah ini disajikan perbedaan antara selesma dan Influenza, yang diambil dari 



Perbedaan gejala selesma dan flu


CARA PENULARAN
·         Udara (bersin, batuk, berbicara)
·         Peralatan / barang-barang yang sudah terkontaminasi virus.
·         Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 1-3 hari.
Maka inkubasi adalah waktu yang diperlukan oleh virus dari awal invasi ke dalam tubuh hingga timbul gejala penyakit.

PENCEGAHAN
·         Meningkatkan dan memelihara kondisi tubuh
·         Hindari kontak langsung dengan penderita, namun jangan memojokkan penderita.
·         Menjaga higieni dan sanitasi, baik badan maupun lingkungan.
·         Untuk penderita, dianjurkan untuk menggunakan masker selama terserang penyakit selesma atau flu.



PENGOBATAN




Pengobatan Non Farmakologi
·         Memperbaiki higieni, sanitasi, dan kondisi tubuh
·         Untuk mengencerkan secret : minum banyak cairan, menghirup uap air panas, penggunaan larutan isotonic.
·         Ukur suhu badan tiap 4-6 jam
·         Kompres hangat untuk demam
·         Minum yang banyak untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena demam
·         Istirahat yang cukup untuk memulihkan daya tahan tubuh.

Yang perlu diperhatikan di sini adalah kompres hangat untuk demam. Karena masyarakat sering mengurangi demam dengan cara kompres dingin. Padahal cara tersebut kurang tepat. 

Untuk demam seharusnya yang dilakukan adalah kompres hangat, dengan kompres hangat maka pori-pori di permukaan kulit menjadi melebar, dan panas yang ada dalam tubuh bisa keluar dengan mudah bersama keringat. Dengan demikian panas yang ada dalam tubuh menjadi cepat hilang bersama keringat. Keringat juga dapat berfungsi sebagai pendingin tubuh jika keluar dan terkena udara.

Berbeda halnya dengan kompres dingin, kompres dingin dapat menyebabkan pori-pori kulit menjadi mengerut, sehingga keringat yang membawa panas tertahan di bawah kulit dan tidak bisa keluar. Hal ini menyebabkan panas tetap tertahan dalam tubuh dan suhu tubuh pun lambat mengalami penurunan.
Dengan demikian, untuk mengatasi demam cara yang tepat adalah dengan kompres hangat.

Pengobatan Farmakologi
Untuk mengatasi selesma dan influenza, diperlukan daya tahan tubuh yang baik. Karena pada dasarnya, yang bertindak membunuh virus influenza/selesma yang masuk itu adalah sistem imun tubuh kita sendiri. Sedangkan terapi obat, sebagian besar hanya digunakan untuk mengatasi dan mengurangi gejala penyakit yang cukup mengganggu.

Sehingga obat-obat yang biasa diberikan untuk mengatasi selesma dan influenza biasanya adalah obat-obat penurun panas, analgetik, anti histamine/anti alergi, dan obat-obat untuk mengatasi sekret yang dimaksudkan untuk mengurangi gejala-gejala penyakit. Bila perlu ditambahkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga sistem imun mampu untuk membunuh virus penyebab penyakit.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian obat dengan berbagai macam kondisi tubuh pasien. Terutama untuk ibu hamil dan menyusui.
Karena penggunaan obat pada pada ibu hamil beresiko lebih tinggi daripada orang normal (tidak mengandung).

Ada 5 kategori obat untuk ibu hamil :

Indeks Keamanan Obat pada kehamilan
Suatu pedoman berdasarkan kategori US FDA mengenai kemanan pemberian obat pada kehamilan. FDA mengkategori obat menjadi 5 kategori yaitu kategori A, B, C, D, X

Kategori A : Studi terkontrol pada wanita tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin pada kehamilan trimester 1 (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya), dan sangat kecil kemungkinan obat ini membahayakan janin.

Kategori B : Studi terhadap reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin tetapi belum ada studi terkontrol yang diperoleh pada ibu hamil. Atau studi terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan efek samping (selain penurunan fertilitas) yang tidak didapati pada studi terkontrol pada wanita hamil trimester 1 (dan ditemukan bukti adanya risiko pada kehamilan berikutnya)

Kategori C : Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin ( teratogenik atau embriosidal), dan studi terkontrol pada wanita dan binatang percobaan tidak tersedia atau tidak dapat dilakukan. Obat pada kategori ini boleh diberikan jika besarnya manfaat terapeutik melebihi risiko yang terjadi pada janin.

Kategori D : Terdapat bukti adanya risiko pada janin (manusia), tetapi manfaat terapeutik yang diharapkan mungkin melebihi besarnya risiko ( misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi kondisi mengancam jiwa atau penyakit serius bilamanan obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif)

Kategori X : Studi pada manusia atau binatang percobaan memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin, atau terdapat bukti adanya risiko pada janin. Dan besarnya risiko obat ini digunakan pada ibu hamil jelas-jelas melebihi manfaat terapeutiknya. Obat yang termasuk kategori ini dikontrindikasikan pada wanita yang sedang atau kemungkinan hamil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar